1.
Pengertian
Penarikan/Rekrutmen
Penarikan/Rekrutmen
pada dasarnya merupakan usaha untuk mengisi jabatan atau pekerjaan yang kosong
di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan, untuk itu terdapat dua sumber
tenaga kerja yakni sumber dari luar (eksternal)
organisasi atau perusahaan dan sumber dari dalam (internal). Rekrutmen adalah masalah penting dalam pengadaan
tenaga kerja. Jika rekrutmen berhasil artinya banyak pelamar yang baik terbuka
lebar, karena perusahaan dapat memilih terbaik dari yang baik.Penarikan (recruitment) adalah proses
pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar
sebagai karyawan. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakir
bila lamaran-lamaran (aplikasi) mereka diserahkan.
Beberapa definisi Penarikan/Rekruitment menurut para ahli:
1. Menurut
Siagian (2009:102) Penarikan adalah “Proses mencari, menemukan, dan menarik
pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi”. Sedangkan menurut Hasibuan
(2007:40) “Penarikan adalah usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja,
agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan”.
2. Menurut
Mathis and Jakson dalam (Handoko,2001:69), Penarikan/Perekrutan adalah proses
mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk pekerjaan didalam
organisasi atau perusahaan. Dalam arti kata, merupakan penarikan (recruitment)
adalah sebagai proses pencarian dan pemikatan calon karyawan (pelamar) yang
mampu untuk melamar sebagai karyawan.
3. Menurut Handoko
(2000:69), rekrutmen adalah “pencarian dan pemikatan para calon karyawan
(pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan”.
4. Menurut Rivai
(2004:160), menyatakan bahwa:“Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang di
mulai ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka
lowongan sampai mendapatkan calon karyawan yang di inginkan atau kualified
sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada.”
Dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan
proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk
jabatan/pekerjaan utama di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan. Berarti
rekrutmen merupakan langkah pertama dalam rangka menerima seseorang dalam suatu
lembaga atau organisasi.
Rekrutmen yang efektif memerlukan tersedianya informasi
yang akurat dan berkesinambungan mengenai jumlah dan kualifikasi individu yang
di perlukan untuk melaksanakan berbagai pekerjaan dalam organisasi. Aktivitas
rekrutmen menyisihkan pelamar yang tidak tepat dan memfokuskan upayanya pada
calon yang akan di panggil kembali. Aktivitas rekrutmen dapat membangun opini
publik yang menguntungkan dengan cara mempengaruhi sikap para pelamar
sedemikian rupa terlepas mereka di angkat atau tidak.
2.
Proses Rekrutmen Karyawan
Aktivitas rekruitmen tidak akan berjalan
sampai seseorang dalam organisasi telah menetapkan karyawan seperti apa yang
dibutuhkan dan berapa banyak jumlahnya. Proses penarikan atau rekrutmen terdiri dari :
1. Pembuatan rencana untuk merekrut,
2. Penyusunan strategi untuk merekrut,
3. Mencari pelamar kerja,
4. Menyisihkan pelamar yang tidak cocok, dan
5. Mempertahankan kumpulan pelamar.
a)
Sumber Internal
Sumber internal menurut Hasibuan (2000:42), adalah
karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang lowong di ambil dari dalam
perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan atau memindahkan karyawan
yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan bersifat
vertikal (promosi ataupun demosi) meupun bersifat horizontal. Jika masih ada
karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan sebaiknya pengisian pekerjaan
tersebut di ambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial. Hal
ini penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.
1.
Kebaikan-kebaikan Sumber Internal
Menurut Rivai (2005:162), kelebihan-kelebihan sumber
internal adalah sebagai berikut:
a)
Tidak terlalu mahal.
b)
Dapat memelihara loyalitas dan mendorong usaha yang
lebih besar.
c)
Sudah terbisaa dengan suasana sendiri.
2.
Kelemahan-kelemahan Sumber Internal adalah sebagai
berikut:
a)
Pembatasan terhadap bakat-bakat.
b)
Mengurangi peluang.
c)
Dapat meningkatkan perasaan puas diri.
Sumber-sumber
internal menurut Rivai (2005:163), antara lain melalui :
1)
Penawaran terbuka untuk suatu jabatan (job posting
program). Rekrutmen terbuka ini merupakan sistem mencari pekerjaan yang
berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang kosong dengan memberikan
kesempatan pada semua karyawan yang berminat. Semua karyawan yang berminat
untuk mengisi jabatan itu menyampaikan permohonan untuk mengikuti seleksi
intern.
2)
Perbantuan pekerja (departing employees).
Rekrutmen ini dapat di lakukan melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan
dari unit kerja lain (pekerja yang sudah ada). Kemudian setelah selang beberapa
waktu lamanya, apabila pekerja yang di perbantukan tersebut merupakan calon
yang tepat, maka dapat di angkat untuk mengisi jabatan kosong tersebut.
b) Sumber
Eksternal
Sumber eksternal menurut Hasibuan (2000:43), adalah
karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong di lakukan penarikan dari
sumber-sumber tenaga kerja di luar perusahaan, antara lain berasal dari:
a)
Kantor penempatan tenaga kerja,
b)
Lembaga-lembaga pendidikan,
c)
Referensi karyawan atau rekanan,
d)
Serikat-serikat buruh,
e)
Pencangkokan dari perusahaan lain,
f)
Nepotisme dan leasing,
g)
Pasar tenaga kerja dengan memasang iklan pada media
masa, dan sumber lainnya.
1.
Kebaikan-kebaikan Sumber Eksternal
1.
Orang-orang yang di rekrut dari luar membawa beragam
ide dan wawasan baru ke dalam perusahaan. Mereka juga mampu magadakan perubahan
di dalam organisasi tanpa harus menyenangkan kelompok kepentingan.
2.
Rekrutmen pelamar dari luar untuk lapisan menengah dan
yang di atasnya akan mengurangi pertikaian di antara kalangan karyawan karena
perebutan promosi. Tatkala pertikaian kian tajam, organisasi mulai lebih banyak
merekrut dari sumbar eksternal guna meredakan perselisihan internal.
3.
Tidak
banyak mengubah hierarki
organisasional yang ada
sekarang.
Kelemahan-kelemahan Sumber
Eksternal menurut Simamora (2004:189), adalah sebagai berikut :
1.
Perusahaan menanggung resiko dalam mengangkat seseorang
dari luar organisasi karena kecakapan dan kompetensi orang itu tidak dinilai
dari tangan pertama.
2.
Perusahaan menaggung biaya kesempatan karena
kehilangann waktu yang terjadi pada saat orang tersebut di orientasikan pada
pekerjaan yang baru.
3.
Seandainya pengangkatan dari luar sering terjadi,
karyawan-karyawan yang ada sekarang dapat menjadi tidak puas karena mereka
tidak mendapatkan kesempatan promosi.
4. Tidak
ada informasi yang tersedia mengenai kemampuan individu dalam menyesuaikan diri
dengan organisasi yang baru.
Menurut
Handoko (2000:69), proses rekrutmen (penarikan) secara ringkas dapat di
gambarkan seperti terlihat pada gambar 3.2.
Perencanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber Daya
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Manusia
|
|
|
|
|
|
Analisis
|
|
|
Persyaratan
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||
|
|
|
|
|
|
informasi
|
|
|
jabatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
jabatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Lowongan
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
pekerjaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
yang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
tersedia
|
|
|
|
|
|
Metode-
|
|
||
|
|
|
|
|
Pendapat
|
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
metode
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
manajer
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
Rekrutmen
|
|
|||
Permintaan-
|
|
|
|
|
|
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
(penarikan)
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
khusus dari
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
manajer.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pelamar-
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
pelamar yang
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
memuaskan
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Gambar
3.2
Proses
Rekrutmen menurut T. Hani Handoko
3. Saluran-saluran Penarikan
Saluran-saluran penarikan terdiri
dari :
1. Job posting,
2. Persediaan keahlian,
3. Rekomendasi dari karyawan,
4. Walks-in,
5. Writes-in,
6. Perguruan tinggi,
7. Institusi pendidikan,
8. Iklan,
9. Agen penempatan kerja, dan
10. Konsultan manajemen dan executive search firms.
4. Alasan-alasan Dasar Penarikan
Ada beberapa alasan yang mendorong suatu
organisasi melakukan penarikan pegawai yaitu :
1. Berdirinya
organisasi baru
2. Adanya
perluasan kegiatan organisasi
3. Terciptanya
pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru
4. Adanya
pekerja yang pindah keorganisasi lain
5. Adanya
pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat sebagai
tindakan punitive
6. Adanya
pekerja yang berhenti karena memasuki usia pension
7. Adanya
pekerja yang meninggal dunia
Agar kegiatan produktivitas disuatu organisasi
tidak mengalami gangguan yang diakibatkan oleh berbagai factor, seperti yang
disebutkan diatas maka organisasi tersebut dengan cara melakukan penarikan
pegawai tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya.
5.
Penentuan Dasar
Rekrutmen
Menurut Hasibuan (2000:41),
dasar penarikan calon karyawan harus di tetapkan lebih dahulu supaya para
pelamar yang memasukkan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang di
minatinya. Dasar penarikan harus berpedoman kepada spesifikasi pekerjaan yang
telah di tentukan untuk menduduki jabatan tersebut. Job specification harus di uraikan secara terprinci dan jelas
agar para pelamar mengetahui kualifikasi yang dituntut oleh lowongan kerja
tersebut. Misalnya batas usia, pendidikan, jenis kelamin, dan kesehatan. Jika
spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar dan pedoman penarikan, karyawan yang di
terima akan sesuai dengan uraian pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan
tersebut.
Dasar- dasar
program Penarikan/Rekrutmen mencakup faktor-faktor berikut :
1. Program penarikan memikat banyak pelamar
yang memenuhi syarat.
2. Program penarikan tidak pernah
mengkompromikan standar seleksi.
3. Berlangsung atas dasar yang
berkesinambungan.
4. Program penarikan itu
kreatif,imaginative,dan inovatif.
6.
Metode-Metode
Rekrutmen
Menurut Hasibuan (2000:44)
metode penarikan akan berpegaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke
dalam perusahaan. Metode penarikan calon karyawan baru adalah “metode
tertutup dan metode terbuka”.
a)
Metode Tertutup
Metode tertutup adalah ketika penarikan
hanya di informasikan kepada para karyawan atau orang-orang tertentu saja.
Akibatnya, lamaran yang masuk relatif sedikit sehingga kesempatan untuk
mendapatkan karyawan yang baik sulit.
b)
Metode Terbuka
Metode terbuka adalah ketika
penarikan di informasikan secara luas dengan memasang iklan pada media masa
cetak maupun elektronik, agar terbesar luas ke masyarakat. Dengan metode
terbuka di harapkan lamaran banyak masuk sehingga kesempatan untuk mendapatkan
karyawan yang qualified lebih
besar.
7.
Prinsip-Prinsip
Rekrutmen
Prinsip-prinsip rekrutmen
menurut Rivai (2005:161)
adalah sebagai
berikut
:
a)
Mutu karyawan yang
akan di rekrut harus sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan untuk mendapatkan
mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu di buat:
b)
Jumlah karyawan yang
di perlukan harus sesuai dengan job yang tersedia. Untuk mendapatkan hal
tersebut perlu di lakukan:
c)
Biaya yang di perlukan
diminimalkan.
d)
Perencanaan dan
keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan.
e)
Flexibiliti.
8. Tujuan
Rekrutmen
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang di mulai ketika
sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan
sampai mendapatkan calon karyawan yang di inginkan atau qualified sesuai
dengan jabatan atau lowongan pekerjaan yang ada. Tujuan rekrutmen menurut Rivai
(2005:161) adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi
kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring
calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
9. Prinsip-Prinsip
Rekrutmen
Prinsip-prinsip
rekrutmen menurut Rivai
(2005:161) adalah sebagai berikut :
f) Mutu
karyawan yang akan di rekrut harus sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan
untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu di buat:
g) Jumlah
karyawan yang di perlukan harus sesuai dengan job yang tersedia. Untuk
mendapatkan hal tersebut perlu di lakukan:
h) Biaya
yang di perlukan diminimalkan.
i) Perencanaan
dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan.
j) Flexibility.
10. Teknik-teknik rekrutmen
Teknik-teknik
penarikan/rekrutmen baik di sektor publik maupun swasta dapat dilakukan melalui
asas disentralisasikan atau didesentralisasikan, tergantung keadaan (besarnya)
organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja yang hendak direkrut.
1.
Centralized
Recruitment TechniqiueTeknik (Rekrutmen yang Disentralisasikan)
Jika instansi tersebut mempunyai beberapa ribu
pekerja, dan jika departemen-departemen yang berbeda merekrut sejumlah besar
pekerja juru ketik atau teknis bagi tipe kedudukan yang sama, rekrutmen yang
disentralisasikan akan lebih sering dipakai karena lebih efisien biaya.Jika rekrutmen
disentralisasikan, instansi yang mengelola sumber daya manusia itu akan
bertanggungjawab untuk meminta dari para manajer akan perkiraan-perkiraan
periodik mengenai jumlah dan tipe pekerja-pekerja baru yang dibutuhkan di waktu
akan datang.
1.
jenis pekerja, klasifikasi, dan besarnya gaji
1.
lokasi tugas (unit geografis dan organisasi)
2.
gambaran dari kewajiban-kewajiban kerja.
3.
Kualifikasi minimal
4.
Tanggal mulai kerja
5.
Prosedur-prosedur pelamaran,
6.
Tanggal penutup bagi
2. Decentralized Recruitment Techniqiue (Teknik
Rekrutmen yang Didesentralisasikan)
Rekrutmen yang
didesentralisasikan terjadi di instansi-instansi yang relatif kecil,
kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas, dan dalam mana setiap instansi
mempekerjakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen dengan cara ini selalu dipakai
untuk posisi-posisi khas profesional, ilmiah, atau administratif bagi suatu
instansi tertentu. Selama masa resesi, di mana permintaan akan
pekerjaan-pekerjaan pemerintah meningkat tetapi lowongannya terbatas, maka
penggunaan rekrutmen dengan cara ini lebih efektif.
3. Name Request : Gabungan Politik dan Pelayanan
Sipil
Teknik Name Request (kombinasi antara
politik dan pelayanan sipil). Teknik kombinasi antar politik dan sipil
merupakan proses rekrutmen yang melibatkan nilai-nilai political responsiveness dan managerial efficiency.Khusunya untuk
lowongan-lowongan jabatan profesional dan administratif tingkat atas, sistem
ini lebih banyak dipergunakan tingkat atas, teknik name request ini sering dipergunakan, walaupun teknik ini
tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan.
Kelemahan-kelemahan teknik tersebut adalah:
1. Karena
dapat mengarah sistem cronyism dalam
pengangkatan seseorang dan bisa bertentangan dengan tujuan-tujuan social equity atau efficiency dari
instansi-instansi.
2. Karena
bisa membatasi hak-hak pegawai
3. Dapat
secara tidak adil mengeluarkan nama-nama dari para pelamar yang telah ada lebih
dahulu dalam daftar
Pandangan
lain berpendapat bahwa melalui teknik ini, instansi memungkinkan untuk
mewawancarai dan melakukan praseleksi terhadap pelamar yang memenuhi tuntutan
kualifikasi. Dengan demikian akan dapat menekan biaya terutama biaya surat
menyurat.
11.
Evaluasi
Penarikan
Perusahaan –perusahaan tidak selalu berhasil dalam
program-program penarikannya, karena nya sumber-sumber yang digunakan harus
dievaluasi dan dinilai derajat kesuksesan nya dalam memperoleh tenaga kerja
yang cakap dan memenuhi persyaratan. Kriteria kesuksesan dalam fungsi penarikan
dapat dinilai dengan urutan sesuai derajat pentingnya, yaitu:
1.
Jumlah pelamar;
2.
Jumlah usul
tentang pelamar yang diajukan untuk diterima;
3.
Jumlah penerimaan
atau pelamar yang diterima;
4.
Jumlah penempatan karyawan yang berhasil. (Hani
Handoko,2011:78)
12. Kendala-kendala
Rekrutmen
Agar proses rekrutmen berhasil, perusahaan perlu menyadari
barbagai kendala. Batasan-batasan
ini bersumber dari organisasi, pelaksana rekrutmen dan lingkungan
eksternal. Meskipun kendala yang di hadapi perusahaan bervariasi dari satu situasi dengan situasi
lainnya, uraian berikut kendala-kendala rekrutmen menurut Handoko (
2000:71) adalah sebagai berikut:
1. Kebijaksanaan
Promosi
Kebijaksanaan promosi dari
dalam di maksudkan untuk memberikan kepada karyawan sekarang kesempatan
pertama, untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan. Kebijaksanaan ini akan
meningkatkan moral dan partisipasi karyawan, serta, membantu kegiatan
“pemeliharaan” para karyawan.
2. Kebijaksanaan
Kompensasi
Kendala umum yang di hadapi
pelaksana, rekrutmen (penarikan) adalah kebijaksanaan-kebijaksanaan penggajian
atau. pengupahan. Organisasi bisaanya, menetapkan “range” upah untuk
berbagai pekerjaan yang berbeda. Besarnya, kompensasi yang di tawarkan
organisasi akan mempengaruhi minat pencari kerja untuk menjadi pelamar serius.
3.
Kebijaksanaan Status Karyawan
Banyak perusahaan mempunyai
kebijaksanaan penerimaan karyawan dengan status honorer, musiman atau
sementara, atau “part-time”. Meskipun minat pelamar terhadap tipe status
penerimaan seperti ini semakin tinggi, kebijaksanaan tersebut dapat menyebabkan
perusahaan menolak karyawan “kualified” yang meninginkan status kerja “full
time”.
4. Kebijaksanaan
Penerimaan Tenaga Lokal
Perusahaan mungkin mempunyai kebijaksanaan untuk menarik
tenaga-tenaga local di mana perusahaan berlokasi dan beroperasi. Prioritas
rekrutmen (penarikan) ini bisaanya di maksudkan untuk lebih terlihat dalam
masyarakat dan menjalin
hubungan baik dengan
lingkungan masyarakat di sekitar
perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar